Ruhani (Nyawa)
20).
S : Dari apa dan bagaimana kejadian ruh itu?
J : Ruhani atau nyawa berasal dari nur (cahaya) yang dijadikan setelah jasmani diselesaikan didalam kandungan.
21).
S : Apa dasarnya ruh dijadikan setelah jasmani diselesaikan didalam kandungan?
J : Allah swt. menjelaskan kejadian ruh itu dalamfirman-Nya di surat Shaad ayat 71-72 sbb:
إِذۡ قَالَ رَبُّكَ لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّي خَٰلِقُۢ بَشَرٗا مِّن طِينٖ ٧١ فَإِذَا سَوَّيۡتُهُۥ وَنَفَخۡتُ فِيهِ مِن رُّوحِي فَقَعُواْ لَهُۥ سَٰجِدِينَ ٧٢
Artinya:
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah". Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya ruh (ciptaan) Ku; maka hendaklah kamu (lahir) tersungkur dengan bersujud kepada-Ku".
(QS. Shaad [38]: 71-72)
Dengan ayat diatas jelaslah sudah bahwa jasmani baru hidup setelah dihembuskan ruh kedalamnya, dengan demikian jelaslah pula bahwa Ruh berfungsi sebagai alat penghidup jasmani, laksana sebuah mobil maka ruh itu adalah mesin-mesinnya. Ruhani dijadikan dari pada nur (cahaya) dan setiap cahaya akan memenuhi ruangannya sendiri.
22).
S : Cukup itu sajakah tentang ruh?
J : Allah berfirman didalam surat Bani Israil ayat 85 sbb:
وَيَسَۡٔلُونَكَ عَنِ ٱلرُّوحِۖ قُلِ ٱلرُّوحُ مِنۡ أَمۡرِ رَبِّي وَمَآ أُوتِيتُم مِّنَ ٱلۡعِلۡمِ إِلَّا قَلِيلٗا ٨٥
Artinya:
Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: "ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".
(QS. Bani Israil [17]: 85)
Hanya batas sekianlah pengetahuan manusia tentang ruh, lebih dari itu tidak mungkin.
