لاَ إِلَهَ إِلَّا الله المَلِكُ الحَقُّ المُبِيْنُ ۝ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَادِقُ الوَعْدِ الأَمِيْنُ

Tiada tuhan selain Allah Yang Maha Menguasai Lagi Maha Benar Muhammad adalah utusan Allah, Orang Yang Benar Janjinya lagi Dapat Dipercaya

Jangan Dibaca

Barangsiapa kenal dirinya, maka ia kenal dengan Tuhannya

Bersih Pakaian Dan Jasmani


Bersih Pakaian Dan Jasmani


52).
S : Apa maksud bersih pakaian  dan jasmani?

J : Sebelum kita menegakkan Ash Shalah, harus membersihkan badan, pakaian dan tempat shalat daripada najis, yaitu kencing,tahi,madzi, darah haid dan darah nifas, firman Allah dalam surat Al Muddatsir ayat 4 :
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرۡ ٤
Artinya :
Pakaianmu hendaklah kau bersihkan.
(QS. Al Muddatsir  [74]: 4)

Kalau hanya sekedar pakaian yang ada di badan, dengan sabunpun dapat dibersihkan, tetapi dua tiga hari tentu kotor kembali, karena itu disamping jasmani, jiwapun harus selalu dijaga kesuciannya. Kalau kita habis membuang air kecil , haruslah kita sucikan pula dengan air/benda yang dapat untuk bersuci (istinjak). Rasulullah bersabda :

تَنَزَّ هُوْا مِنَ الْبَوْلِ فَاِنَّ عَآمَّتَ عَذَابِ اْلقَبْرِ مِنْهُ (رواه الدرقطنى)
Artinya:
Bersucilah kamu dari pada kencing, karena kebanyakan, adzab kubur itu lantaran kencing.
(HR. Ad Daaruquthni)

Demikian pentingnya mensucikan jasmani, karena itu jangan enggan menjaga kebersihan jasmani kita dari kotoran dan bau-bau yang tidak sedap. Bersabda Rasulullah tentang berhajat(buang air besar):

إِذَا طَهَرَ اَحَدُ كُمْ اِلَى اْلغَائِطِ فَلْيَسْتَتِبَّ بِثَلاَ ثَةِ اَحْجَرٍفَاِ نَّهَا تَجْزِى عَنْهُ. (رواه احمد)
Artinya:
Apabila seorang dari pada kamu pergi buang air besar, maka hendaklah ia bersuci dengan tiga batu itu cukup buat dia.
( HR. Ahmad)

Begitulah kita berbuat, apabila sesudah buang air besar (berak) kita tidak menemui air karena hal yang mendadak, dapat kita pergunakan tiga buah batu untuk mensucikannya (istinja). Sungguh suatu peraturan (agama) yang cocok dengan manusia yang mempergunakan akal. Benar-benarlah Islam tidak menyulitkan setiap pemeluknya. Uraian tentang suci pakaian dan jasmani sekedar contoh, kami rasa cukup disini (untuk uraian yang lebih jelas dapat kita pelajari dalam suatu bab tersendiri).

53).
S : Kalau demikian mengapa orang-orang ada yang enggan bershalat?

J : Tadi sudah dikatakan bahwa As Shalah itu kecuali menjadi tanda khas untuk  membedakan mana orang yang yakin (iman) dan mana orang yang kafir, juga merupakan jembatan atau tali perhubungan bukti penghambaan antara seorang mahluk dengan khaliknya. Jadi jika seseorang mengaku hamba tetapi tidak mau menegakkan shalat berarti tertolak penghambaannya, putus tali perhubungannya dengan Allah swt. sudah barang tentu orang yang demikian lakunya tidak menghiraukan lagi bukti kebesaran Allah dan kemuliaan-Nya dan juga tidak tahu nikmat yang telah diberikan Tuhan kepadanya. Dan orang-orang inilah yang tergolong perusak dan pemecah agama.

54).
S : Rahasia apakah sebenarnya yang terkandung dalam As Shalah?

J  : Adapun As shalah mengandung rahasia-rahasia sbb:
1. Menghidupkan rasa takut dan khidmat kepada Allah swt.
2.  Membangkitkan rasa tunduk dan patuh (taqwa) kepada Allah.
3.  Mengingatkan kita kepada kebesaran dan
     ketinggian Allah.
4.  Menumbuhkan rasa sadar akan kebesaran dan ketinggian Allah.
5.  Menghilangkan rasa tamak dan serakah.
6. Mendidik jiwa menjadi kuat, tabah, dan tenang menghadapi segala   kesukaran dan  kesusahan
7.  Menimbulkan rasa kasih sayang kepada sesama makhluk  (sosial).
8.  Membentuk pribadi yang kokoh dan kuat yang tidak mudah terombang-ambing.
9.  Tidak mudah terpengaruh oleh wanita, harta, pangkat dan kedudukan.

Demikian antara lain rahasia-rahasia yang terkandung di dalam as shalah. Untuk memperolah  hasil yang maksimal, maka shalat itu harus dilaksanakan menurut peraturan dan sesuai dengan tuntunan yang dicontohkan oleh Nabi saw.

55).
S : Mengapa shalat harus sesuai dengan contoh     Rasulullah?

J : Sebab dialah satu-satunya manusia yang mendapat perintah untuk membimbing umatnya  untuk tercapainya segala tujuan yang diridlai Tuhan, oleh karenanya setiap umat yang mengaku dan bernabikepada Muhammad saw. cara pelaksanaan shalatnya harus seperti apa yang dicontohkan oleh Muhammad saw. sesuai dengan sabdanya:

صَلُّوْا كَمَا رَاَيْتُمُوْ نِى اُصَلِّى(رواه البخاري)
Artinya:
Bershalatlah kamu sekalian seperti bagaimana aku bershalat.
(HR. Bukhori)

Jelaslah sudah bahwa didalam shalat harus mengikuti contoh Rasul, sebab sesuatu pekerjaan yang tidak menurut contoh Rasul maka pekerjaannya ditolak.


56).
S : Bagaimanakah praktek/pelaksanaan shalat itu?

J : Sebelum kita melanjutkan tentang praktek shalat, terlebih dulu kita ambilkan  perumpamaan misalnya anda ingin menghadap Presiden, guna menyampaikan suatu hajat yang terkandung dalam hati anda. Untuk dapat menghadap, anda harus melalui prosedur-prosedur (peraturan-peraturan) yang telah ditentukan untuk itu.

Setelah prosedur itu anda lalui, ada kemungkinan anda dapat masuk untuk menghadap, tetapi apakah dengan demikian hajat anda telah terpenuhi? belum tentu. Dan kalau ada yang bertanya kepada anda ketika anda akan berangkat ke Istana, mau pergi kemana anda dengan pakaian yang senecis (rapi) itu? untuk apakah pula anda menyewa taxi yang lux dan berapa pula sewanya? Dengan perasaan bangga anda akan menjawab: Akan menghadap Presidan di Istana. Dan bagaimanakah sikap anda ketika menghadap Presiden itu? Entahlah. Tetapi yang jelas anda telah menghadap Presidan dengan ketentuan yang berlaku di istana dan anda telah menghadap dengan sikap yang sopan dan santun serta tertib, terlepas dari hasil atau tidaknya permohonan anda. Demikian pula harus berpakaian yang bersih dan necis (rapi) dan anda harus bersikap sopan santun. Apakah hidup dan penghidupan anda mutlak tergantung kepada-Nya? tadi telah dikatakan bahwa menegakkan shalat berarti menghubungi diri kepada Tuhan untuk berdialog, guna untuk mencapai hajat yang terkandung didalam hati. Untuk tercapainya dan dapat diterima menghadap Tuhanpun harus ada peraturan-peraturan yang harus diikuti. Tetapi peraturan untuk menghadap Tuhan ini tidak sukar dan tidak pula sulit. Anda tidak perlu mengisi formulir, anda tidak usah menyewa taxi yang mewah yang membuat kantong anda menjadi kempes, dan anda tidak perlu melapor kepa pengawas terlebih dahulu. Peraturan Tuhan sungguh sangat mudah dan dapat ditempuh oleh setiap orang yang ingin menjumpai Tuhan.

Peraturan Tuhan sungguh sangat lurus, sebab Tuhan tidak menyukai yang berlebihan (show).

Peraturan Tuhan dapat dilaksanakan oleh setiap manusia baik ia kaya atau miskin. Sungguh Maha Adil dan Bijaksana Engkau wahai Tuhan yang telah menciptakan aku, menciptakan sekalian bahkan seluruh alam semesta. Dan Engkau pulalah yang memberikan kami hidup dan penghidupan dan kemudian Engkau tetapkan pula syarat-syarat yang sangat ringan bagi kami. Firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 186:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِي وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ ١٨٦
Artinya:
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran (jalan yang lurus).
(QS. Al Baqarah [2]: 186)



Berdasarkan ayat diatas, kita dapat menarik kesimpulan sbb:
a.    Manusia harus menyadari bahwa Tuhan itu Esa.
b.    Manusia harus menyadari bahwa segala asal kejadian hidup ini adalah dari Tuhan, oleh karena itu,
c.    Manusia harus menggantungkan hidupnya kepada Tuhan.
d.    Dalam hubungan ini Tuhan telah menyatakan kesediaan-Nya untuk memperhatikan permohonan-permohonan manusia dengansyarat-syarat :
-     Agar manusia memohon dengan sungguh-sungguh.
-     Agar manusia mentaati peraturan/ ketentuan Allah.
-     Agar manusia beriman kepada-Nya.
e.    Barulah permohonan manusia itu mendapat perhatian dari Tuhan Yang Maha Esa.

Kemudian Allah berfirman dalam surat Al Mukmin ayat 60 sbb:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدۡعُونِيٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسۡتَكۡبِرُونَ عَنۡ عِبَادَتِي سَيَدۡخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ ٦٠
Artinya:
Mintalah kamu sekalian kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan untukmu.
(QS. Al Mukmin [40]: 60)

Ayat tersebut diatas merupakan anjuran dan petunjuk dari Tuhan kepada manusia bahwa hanya Tuhanlah yang mampu menolong manusia.

Lalu Tuhan menganjurkan agar mereka semuanya memohon kepada Tuhan dan tidak kepada yang lain. Dan Tuhan telah memberikan janji akan mengabulkan permohonan mereka itu dan kemudian hendaknya diingat pula firman Allah dalam surat Ath Thalaq ayat 2-3 yang telah dibicarakan diatas.

Setelah itu mari kita perhatikan pula firman Allah dalam surat Al Maidah ayat 6 :

يَٰٓأَيُّهَاٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا قُمۡتُمۡ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغۡسِلُواْ وُجُوهَكُمۡ وَأَيۡدِيَكُمۡ إِلَى ٱلۡمَرَافِقِ وَٱمۡسَحُواْ بِرُءُوسِكُمۡ وَأَرۡجُلَكُمۡ إِلَى ٱلۡكَعۡبَيۡنِۚ
Artinya:
Wahai orang-orang mukmin, apabila kamu hendak berdiri shalat, maka hendaklah kamu terlebih dahulu wudlu, yakni cucilah muka, cucilah kedua belah tangan kamu hingga batas siku, lalu sapulah kepala kamu dan kemudian cucilah kedua belah kaki kamu hingga batas mata kaki.
(QS. Al Maa’idah [5]: 6)

Ayat ini dipertegas lagi oleh Rasulullah saw. dengan sabdanya dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad sbb:

لاَصَلاَةَ لِمَنْ لاَوُضُوءَ لَهُ وَلاَ وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْ كُرِ اسْمَ اللهِ عَلَيْهِ  (رواه امام أحمد)
Artinya :
Tidak sah shalat bagi orang yang tidak berwudlu dan tidak ada wudlu bagi orang yang tidak menyebut (mengingat) nama Allah.
(HR. Imam Ahmad)