57).
S : Ayat/Hadits di atas menerangkan, harus berwudlu
sebelum shalat. Bagaimana cara wudlu (berwudlu) itu ?
J : Sesuai dengan ayat diatas maka syarat berwudlu ialah:
1. mencuci muka.
2. mencuci tangan hingga batas siku.
3. menyapu kepala dengan air.
4. mencuci kedua belah kaki sampai kemata kaki
5. mengingat/menyebut nama Allah.
Kelima syarat
diatas hanyalah merupakan syarat berwudlu dan belum hakikat berwudlu.
58).
S : Apakah hakikat dari berwudlu yang terdiri dari
5 syarat itu?
J : 1. Mencuci muka, menghilangkan penyembahan (palingkan) pengabdian
selain Allah.
2. Mencuci tangan, membersihkan tangan dari memegang
sesuatu yang bukan menjadi haknya.
3. Menyapu kepala. Membersihkan otak (kepala) dari taqlid
buta (hanya ikut-ikutan tanpa mempunyai dasar yang hak/benar).
4. Mencuci kaki, bersihkan kaki dari melakukan tindak
tanduk yang tidak benar, hindarkan kaki dari bepergian ketempat-tempat
terlarang dsb.
5. Mengingat Tuhan, melakukan segala sesuatunya dengan
ikhlas tanpa pamrih dan hanya karena Allah semata-mata.
Kesimpulan :
Sungguh Maha
Suci Allah, kalau seluruh manusia mengerti haqiqi berwudlu serta
mengamalkannya. Sungguh Maha Suci Allah, jika anda telah mengerti benar hakikat
dari berwudlu maka anda sudah siap untuk mengadakan tali perhubungan dengan
Tuhan melalui shalat. Sampailah kini pembicaraan kita tentang shalat dan
bagaimana praktek/ pelaksanaannya. Bila seseorang hamba berdiri di musholla
untuk shalat maka hamba itu sedang berhadapan dengan Tuhan, berdialog
dengan-Nya untuk menyatakan kehambaannya, kerendahannya dan kelemahannya
dihadapan Tuhan Yang Agung.
Didalam anda
tegak untuk shalat, pikiran dan perhatian anda harus benar-benar dipusatkan
kepada shalat itu dengan tujuan yang sangat tertentu, bahkan seolah-olah Tuhan
berada dan terlihat dihadapan anda.
Kalau anda
menghadap atasan anda dengan sopan santun maka jelaslah anda akan bersikap
lebih daripada itu bila anda menghadap Tuhan yang hanya pada-Nya anda bergantung.
Anda diberi hidup dan penghidupan oleh-Nya, tentu anda lebih sopan santun,
lebih hormat dan hidmat daripada jika anda berhadapan dengan atasan anda yakni
sesama manusia dan anda akan berdialaog dengan khidmat dan mesra dalam suasana
bersungguh-sungguh. Agar anda mencapai hasil yang maksimal dari shalat itu,
anda harus membersihkan jiwa anda dari segala pengaruh yang jika tidak
dibebaskan akan menjerumuskan anda pada pekerjaan yang sia-sia.
59).
S : Bagaimanakah cara membersihkan pengaruh jiwa
dan bagaimana cara membebaskannya?
J : Pengaruh yang harus kita bersihkan dan bebaskan ialah
yang suka berbisik-bisik dalam jiwa harus kita tahan begitu pula segala
gangguan-gangguan dari musuh manusia yakni dengan cara:
1.
Berdirilah anda di mushalla, anda menghadap
ke kiblat dan bacalah:
اَعُوْذُ بِا للِه مِنَ الشَّيْطَا نِ الرَّجِيْمِ
Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan yang terkutuk
2.
Bacalah basmalah:
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Dengan Nama Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang
3. Kemudian bersumpahlah anda dengan
أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهَ وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
Aku
bersaksi dan menyatakan
bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi dan
menyatakan bahwa nabi Muhammad utusan
Allah.
Yakni harus
terbit dari lubuk jiwa yang kemudian diamalkan sesuai dengan apa yang
diucapkan. Dalam hal ini berarti anda harus konsekuen kalau anda dalam kalimat
diatas menyatakan berlindung kepada Allah, maka tidak layak kalau dalam
perbuatan anda maupun pendirian anda masih berlindung kepada yang lain dari
pada Allah.
Demikin pula
kalau tadi anda ikrarkan bahwa tiada Tuhan selain Allah, maka pendirian dan
perbuatan anda harus konsekuen, tegasnya apa yang anda ucapkan harus sesuai
dengan perbuatan dan pendirian anda.
Jika tiga
pekerjaan ini belum dapat anda padukan menjadi satu, maka berarti pendirian
anda belum kokoh dan dengan demikian jiwa anda belum terlepas dari cengkeraman
musuh dan pengaruh-pengaruh syaitan. Kalau anda sudah dapat menyatukan yang
tiga tadi yakni, qalbi, qauli dan fi'li maka berarti anda sudah menguasai
keadaan atau dengan perkataan lain anda sudah yakin.
60).
S : Apakah maksud dari menyatukan yang tiga
yakni qalbi, qauli dan fi'li, dan bagaimana?
J : Maksudnya, apa
yang anda katakan (qauli) harus sesuai dengan hati (qalbi) anda serta diikuti
dengan (fi'li) pelaksanaan, perbuatan
dan harus seiring seirama dan sama, barulah dengan keyakinan ini anda dapat
menegakkan shalat. Yang dimaksud anda disini ialah jiwa anda.
Jiwa anda itulah
yang harus dipusatkan tegak lurus dengan keyakinan bahwa anda sedang berhadapan
dengan Tuhan dan Tuhan sedang memperhatikan anda sesuai dengan firman Tuhan di
surat Al Furqaan ayat 20 sbb.:
وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيْرَا
Artinya :
Dan Tuhanmu itu
melihat (memperhatikan) keadaanmu.
(QS. Al Furqaan [25]: 20)
Dengan keyakinan
ini, maka sebagai seorang hamba yang mukmin, anda akan menyatakan kehambaan
anda, lalu anda menyerahkan sepenuhnya jiwa raga anda dengan mengangkat kedua
belah tangan sambil mengucapkan Takbiratul Ikhram sesuai dengan tuntunan yang
dicontohkan oleh Rasulullah saw. hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim
قال ابن
عمر كاَنَ رَسُوْلَ الله صلى الله عليه وسلم إِذَا قَامَ اِلَى الصَّلاَةِ رَفَعَ
يَدَ ْيهِ حَتَّى تَكُوْنَ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ ثُمَّ كَبَّرَ (رواه امام مسلم)
Artinya :
Telah berkata
Ibnu Umar adalah Rasulullah saw. apabila berdiri hendak shalat ia angkat kedua
tangannya hingga berbetulan (sejajar) dengan kedua bahunya
(HR. Imam Muslim)
kemudian
bertakbir :
الله اَكْيَرُ
Allah maha besar
Dari Hadits tsb.
dapat kita tarik kesimpulan sbb:
Seorang hamba
menyerahkan dirinya kepada Tuhan dengan mengangkat kedua belah tangannya,
kemudian menyatakan dengañ lisan: Kepada Engkaulah wahai Tuhan “Allahu Akbar’
yaitu Allah Tuhan yang Maha Besar, aku serahkan diriku dengan sepenuh jiwa
ragaku dalam segala amalku ini, kemudian
hamba menundukan mukanya/
kepalanya sambil meletakkan kedua tangannya diatas perut,dibawah dada (tangan
kanan diatas tangan kiri) lalu berkata :“Wahai Tuhan. ..“
سُبْحَا
نَكَ اَللَّهُمَّ وَبِحَمْدِ كَ وَتَبَا رَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلاَ
اِلَهَ غَيْرُكَ
Maha suci Engkau
wahai Tuhanku, dengan memuji-Mulah aku memulai ibadat ini, dan Maha Bahagialah
nama-Mu dan Maha Tinggilah kemuliaan-Mu, dan tidak ada Tuhan yang lain yang
patut aku taati selain dari pada-Mu.
Kemudian hamba
yang lemah itu akan menyatakan dengan jiwanya dan ia ikrarkan:
أَعُوْذُ
بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
Wahai Tuhan aku
memohon perlindungan kepada-Mu dari segala syaitan (kejahatan) yang terkutuk yang dapat
menimbulkan amal yang berdosa, karena aku hamba-Mu yang tidak berdaya, dalam
menghadapi iblis punya tipu daya, selain dari pada perlindungan-Mu yang Maha
Kuasa, oleh karena itu,
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Dengan nama
Allah aku beribadat, Tuhan yang bersifat Maha Pemurah, Pengasih dan Penyayang.
Dengan sepenuh jiwa ragaku, aku serahkan untuk berbakti, karena segala dosaku
terasa tak dapat aku lewati jika tidak Engkau Tuhan merahmati.
Kemudian Tuhan
berfirman kepada hamba-Nya yang taat dan berbakti, “Wahai insan, jika demikian
ikrarmu maka selayaknyalah:
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ
Puji itu adalah bagi-Ku dan kepada-Ku-lah engkau wajib
memuji, karena Aku-lah,
رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Pemelihara dan
pengawas seluruh alam, sebab sifatku:
ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Yang maha pemurah, pengasih lagi maha penyayang
Pemurah tidak
pilih kasih segenap mahluk Aku beri
rizkinya masing-masing menurut ketentuan cara pada-Ku, namun kasih-Ku, adalah
tertentu kepada hamba-hamba-Ku yang mukmin. Oleh sebab itu janganlah kamu mati
sebelum kamu menjadi seorang muslim (menyerah diri) karena Akulah:
مَٰلِكِ يَوۡمِ ٱلدِّينِ
Yang Maha Kuasa,
yang merajai di hari pembalasan untuk membalas amal/perbuatan manusia.Maka dengan rasa
gemetar penuh hormat, berkatalah hamba yang mukmin; “Wahai Tuhan, jika demikian
kekuasaan-Mu:
إِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ
Engkau sajalah
tempatku menyembah, dan Engkau sajalah tempatku mengabdi.
Dan demikian
juga wahai Tuhan kepada-Mu jualah aku mohon pertolongan dalam segala amal
perbuatan. Wahai Tuhan yang bersifat
pemurah dan pengasih.
ٱهۡدِنَاٱلصِّرَٰطَٱلۡمُسۡتَقِيمَ
Tunjukkanlah
kami jalan yang benar dan lurus yakni:
صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمۡتَ
Jalan mereka
yang telah Engkau beri nikmat atasnya, sehingga hidup dan penghidupannya dicurahkan semata-mata
untuk mendapatkan karunia-Mu dan keridoan-Mu seperti para sahabat, aulia, dan
para syuhada.
عَلَيۡهِمۡ
غَيۡرِ ٱلۡمَغۡضُوبِ
Bukan jalan yang Engkau murkai atasnya
عَلَيۡهِمۡ
وَلَا ٱلضَّآلِّينَ
Dan bukan jalan yang Engkau sesatkan.
آميْن
Wahai Tuhan yang Maha Bijaksana, terimalah (Perkenankanlah) permohonanku
ini.
Kemudian Tuhan berfirman kepada hamba-Nya: Jika demikian mohon dan ucapanmu
wahai mukmin maka ucapkanlah
قُلَ
يَا أَيُّهَا الْكَفِرُوْنَ
Katakanlah, wahai orang-orang yang kafir (menentang).
لاَ
أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَ
Aku tidak akan sembah apa yang kamu sekalian sembah.
وَلاَ
اَنْتُمْ عَا بِدُوْنَ مَا اَعْبُدْ
Demikian pula
kamu tidak usah sembah apa yang aku sembah”
وَلاَ
اَنَاعَابِدٌ مَّا عَبَدْ تُمْ
Dan tidaklah aku
menyembah secara penyembahanmu.
وَلاَ
اَنْتُمْ عَا بِدُوْنَ مَا اَعْبُدْ
Dan tidaklah
kamu sekalian menyembah cara penyembahanku.
لَكُمْ
دِ يْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ
Untukmulah agama
kamu, dan bagikulah agamaku.
Jika demikian
anjuran-Mu wahai Tuhan maka selayaknyalah aku patuhi perintah-Mu itu dan aku
menyatakan dengan rukuk (membungkukkan jasmaniku) sambil aku ucapkan :
سُبْحَا
نَ رَ بِّيَ الْعَظِيْمِx۳
Maha suci Tuhan
ku yang amat mulia. Kuucapkan tiga kali, lima kali, tujuh kali bahkan
sepuluh kali
Firman Tuhan:
Jika demikian wahai insan, bangkitlah kamu dari Rukukmu itu. Kemudian si hamba
bangkit dari rukuknya dan menjawab seruan Tuhan.
سَمِعَ
الله ُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Mudah-mudahan
Allah memperhatikan (memperkenankan) orang yang memuji-Nya.(berdiri sambil
melepaskan tangan/itidal) lalu mengucap:
رَبَّنَا
لَكَ الْحَمْدُ
Wahai Tuhan
kami, kepunyaan-Mulah segala puja dan puji.Maka hamba yang taat itu
mengucapkan “Allahu Akbar” sambil ia sujud dan memuji.
سُبْحَا
نَ رَ بِّيَ اْلاَعْلَى×۳
Maha Sucilah
Tuhanku yang Maha Mulia (Aku ucapkan 3 kali, 5 ka1i, 7 sampai 10 kali)
Maka firman
Allah: Kemudian duduklah hamba-Ku, kalau benar demikian pengakuanmu sekarang
katakanlah apa yang menjadi hajatmu maka duduklah hamba yang mukmin itu dengan
perasaan lega namun penuh hormat, katanya “Allahu akbar” sungguh Maha Besar
Engkau wahai Tuhan.
رَبِّ
اغْفِرْ لِى رَبِّ اغْفِرْلِى
Wahai Tuhanku
ampunilah aku, ampunilah aku.
رَبِّ
اغْفِرْ لِى وَارْحَمْنِى وَاهْدِ نِى وَارْزُقْنِى
Wahai Tuhan
ampunilah aku, kasihanilah aku, tunjukkanlah aku dan karuniailah aku.
Kemudian Tuhan berfirman :“Sujudlah engkau untuk mendapatkan belas
kasihku”. Maka hamba yang taat itupun sujudlah kembali sambil mengucapkan
“Allaahu Akbar"
سُبْحَانَ
رَ بِّيَ اْلاَ عْلَى
Maha Besarlah dan Maha Sucilah Tuhankuyang Maha Tinggi. (Diucapkan 3 sampai 10 kali)
(Kemudian Firman Allah :“Hai hamba-Ku yang taat. bangkit1ah engkau dari
sujudmu dan tegaklah engkau dihadapan-Ku, maka bangkitlah hamba yang taat tadi
dari sujudnya dan tegaknya ia sambil mengucapkan “Allaahu akbar”.
Kemudian ulangi membaca surat Al Fatihah dan sesudah itu bacalah :
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
قُلۡ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ
Katakanlah Tuhan
Allah itu satu (Esa)
ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ
Allah itu tempat
meminta.
لَمۡ يَلِدۡ وَلَمۡ يُولَدۡ
Dia tidak
beranak dantidak pula diperanakan.
وَلَمۡ
يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدُۢ
Dan tak ada
sesuatupun yang menyerupai-Nya.
Setelah itu lalu
rukuk kemudian sujud/duduk antara dua sujud lagi/sujud lagi lalu kemudian duduk
lagi dan bacalah
اَلتَّحِيَّا تُ الِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَا تُ
السَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ
وَبَرَكَاتُهُ.اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِاللهِ الصَّا
لِحِيْنَ.اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهَ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ.اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍوَعَلَى اَلِ مُحَمَّدٍ كَمَا
صَلَّيْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اَلِ اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اَلِ اِبْرَاهِيْمَ
اِنَّكَ حَمِيْدٌمَجِيْدٌ
Wahai Tuhan
segala bakti ucapanku/bakti badanku dan bakti hartaku hanyalah layak kepada
Allah. Mudah-mudahan turunlah sejahtera atasmu wahai Muhammad (Nabi)
mudah-mudahan turunlah sejahtera atas kami dan hamba-hamba Allah yang baik-baik.
Aku mengakui dan menyatakan bahwa tidak ada Tuhan yang sebenar-benarnya yang
aku sembah dan yang aku taati dan yang aku patuhi perintahnya selain Allah dan
aku mengaku bahwa Muhammad hamba-Nya dan pesuruh-Nya.
Wahai Tuhanku,
berilah rahmat atas Nabi Muhammad dan atas keluarganya sebagaimana Engkau telah
berikan kepada keluarga Nabi Ibrahiim. Berilah karunia kepada Nabi Muhammad dan
keluarganya sebagaimana Engkau telah berikan kepada keluarga Nabi Ibrahim.
Sesungguhnya Engkau Yang Maha Terpuji dan Teramat Mulia.
اَلسَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَ كَاتُهُ
Mudah-mudahan
turun sejahtera dari Allah atas kamu, demikian pula rahmat dan karunia-Nya (salam ini
diucapkan dua kali, pertama sewaktu memalingkan muka ke kanan dan yang kedua
pada waktu memalingkan muka ke kiri.
Dengan demikian
berakhirlah shalat subuh.
Kesimpulan :
Shalat itu diwajibkan kepada umat manusia, karena dalam shalatlah manusia
dapat menghubungi Tuhannya untuk memohon petunjuk dan bimbingan-Nya. Barang
siapa yang mendapat petunjuk dari Allah swt. maka hidup dan penghidupannya akan
selamat, sejahtera dan akan terhindar dari kesesatan dan kehinaan. Inilah
hikmah dari shalat.
